Sabtu, 26 Juli 2008

Kertas Performance
ART CAMP
Menapak Bumi Menatap Langit
Rumah Budaya Elo Progo; 18 – 22 Mei, 2008
Ds.Bejen - Magelang

PUISI PERFORMANCE

Puisi no.1 Sofa Coklat Cerewet ; Brown Couch Chatterbox
Arak-arakan daun hijau mendebu, tulang-belulang. Berapa tanggal lahirmu ? Pasti, segera acungkan kepalan tangan. Kepalamu benjol, Dadamu juga, Ember plastik anti pecah, Maaf tak sengaja. Senapan-senapan bisu jangan di parkir, gedung itu baru saja dibangun, stop. Adakah surat-suratnya? waktunya makan buah-buahan, jus coklat. Ada apa? Jalanan sedang di blokade, airnya habis untuk tamu agung, belahan baju besi. Lalu gadhis di sampingku pergi menanam pohon, diberi pagar kabel agar musang tak mengerat, lalu kulkas hidup, sepotong roti sayur dan masih ada sinyal kuat. Sofa Coklat, kuingin membawa gadhisku berperahu ke hutan danau, kenapa? nafasnya sungguh wangi. Tidak terpikirkah olehmu, sofa coklat ? Hutan wangi, danau wangi, tembok kota wangi, wangi, wangi, nyanyian wangi, orang-orang wangi. Cerewet nafasmu wangi.

Pengantar teknis:
Ada tubuh, ada kursi plastik berderet dan sofa coklat, ada tangga lipat, ada buah apel dan pisau. Ketika kursi dan tubuh saling mencium, gravitasi dan berdamai dengan diri sendiri menjadi penting di peristiwa ini, bagaimana dengan buah dan pisau ? apakah mereka menyapa orang-orang?

Puisi no.2 Paku Tapal “ U “
Ada hari itu, tubuh sepeda terjerembab tak sengaja pada rumah juru gambar yang tersebut namanya. Sebutlah tapal kuda saja. Ada dinding separuh, tapal berantakan adalah rumah kuda yang beberapa kulintasi dan tak sempat kumengenal. Sebelum mulutku mabuk oleh paku-paku yang dibuatnya, kuletakkan paha di bawah sperma yang dicecerkan botol-botol alkhoholnya, tepat saat tangkai rose merah memudar. Sungai indah menjadi gantungan berharga uang kertas namun bibirku tak sedang meludah sengaja, rantai berkaitkah itu?; “ U “

Pengantar Teknis:
Sepeda, rajah, dan huruf ‘ U

Creamuspoems ;
Lahir bukan kebetulan melainkan upaya kerja-kerja personal dengan mencoba merumuskan dunia puitis dari alam semesta, dan menjalani dengan ringan dan menyenangkan tanpa harus kehilangan keseriusan. Prinsip kerjanya, berawal dari teks, membedah dan merumuskan terciptanya konstruksi puitik yang sangat terbuka bagi setiap bentuk hasil akhir. Pada kerja yang sudah-sudah, konstruksi dilakukan berdasar pemahaman bunyi, bentuk visual, serta gerakan-gerakan yang sangat mandiri dan bebas namun satu dan yang lainnya saling berkaitan, walau terkadang ketika merumuskannya, eksekusi karya tersebut bisa sangat personal, sangat subyektif. Untuk itu pada setiap pertunjukannya Creamus selalu menyertakan sebuah ’kertas performance‘, semacam selebaran yang berisi teks puisi dan sedikit kata pengantar. Hal yang diharapkan dapat menumbuhkan ruang diskusi secara terbuka dan memungkinkan terciptanya sebuah relasi manusia yang utuh, yang semoga dapat membimbing Creamus untuk bersentuhan, mengalami dan menyimpan banyak hal ketika perjumpaan itu tidak harus dibatasi oleh status sosial, profesi, usia, kelas, kultur, kulit, agama, berapa jumlah penghasilan perbulan dan sebagainya, namun justru saling berbagi perbedaan dan pada saat itulah penghargaan terhadap manusia menjadi penting dan semakin sangat penting bagi Creamus. Secara sederhana kiranya demikian semangat yang coba kami jaga dan tawarkan. Terima kasih. Salam.



Puisi Performance Creamuspoems; Yoyo jewe dan Bagus Dwi Danto Teks/konsep Yoyo jewe Performer Yoyo jewe, Kolaborator Doddy TP, Kampret Tatto, Bambang’Tatto, Sahabat ‘Unname Live Musik Yoyo Harmonica, Rosan Road Manager Inna Hudaya>> 081562969500/081802650947Email/Blog creamuspoems@yahoo.com - www.creamuspoems.blogspot.com
Jogjakarta - Indonesia

Tidak ada komentar:

Templates by Blog Forum