Sabtu, 26 Juli 2008

Kertas Performance
BEKASI ART FESTIVAL
Workshop Performing Art ; Dewan Kesenian Bekasi
3 Mei 2008, Kompleks GOR Bekasi
BEKASI
PUISI PERFORMANCE

Puisi no.1 Sofa Coklat Cerewet ; Brown Couch Chatterbox
Arak-arakan daun hijau mendebu, tulang-belulang. Berapa tanggal lahirmu ? Pasti, segera acungkan kepalan tangan. Kepalamu benjol, Dadamu juga, Ember plastik anti pecah, Maaf tak sengaja. Senapan-senapan bisu jangan di parkir, gedung itu baru saja dibangun, stop. Adakah surat-suratnya? waktunya makan buah-buahan, jus coklat. Ada apa? Jalanan sedang di blokade, airnya habis untuk tamu agung, belahan baju besi. Lalu gadhis di sampingku pergi menanam pohon, diberi pagar kabel agar musang tak mengerat, lalu kulkas hidup, sepotong roti sayur dan masih ada sinyal kuat. Sofa Coklat, kuingin membawa gadhisku berperahu ke hutan danau, kenapa? nafasnya sungguh wangi. Tidak terpikirkah olehmu, sofa coklat ? Hutan wangi, danau wangi, tembok kota wangi, wangi, wangi, nyanyian wangi, orang-orang wangi. Cerewet nafasmu wangi.

Pengantar teknis:
Ada tubuh, ada kursi plastik berderet dan sofa coklat, ada tangga lipat, ada buah apel dan pisau. Ketika kursi dan tubuh saling mencium, gravitasi dan berdamai dengan diri sendiri menjadi penting di peristiwa ini, bagaimana dengan buah dan pisau ? apakah mereka menyapa orang-orang?

Puisi no.2 Biji Mata Segitiga
Kita mencipta luka/Satu lingkaran berpadu waktu adalah titik ketiadaan/Hidup adalah tiada/Kita mencipta/Apapun dicipta dari tangan manusia, hitam putih berwarna kadang berkelok dan terjatuh/Ada tanjakan didepan, hati hati tersandung batu/Jangan takut, katamu/Bising suara dikepalaku/ Ada biji segitiga di atas dahi tertutup rabun hati.

Pengantar teknis;
Ada bunga yang di tatto di kulit tubuh, ada pohon yang di tanam, ada keseimbangan pada perputarannya, dunia menjadi sehat dan terang.

Creamuspoems ;
Lahir bukan kebetulan melainkan upaya kerja-kerja personal dengan mencoba merumuskan dunia puitis dari alam semesta, dan menjalani dengan ringan dan menyenangkan tanpa harus kehilangan keseriusan. Prinsip kerjanya, berawal dari teks, membedah dan merumuskan terciptanya konstruksi puitik yang sangat terbuka bagi setiap bentuk hasil akhir. Pada kerja yang sudah-sudah, konstruksi dilakukan berdasar pemahaman bunyi, bentuk visual, serta gerakan-gerakan yang sangat mandiri dan bebas namun satu dan yang lainnya saling berkaitan, walau terkadang ketika merumuskannya, eksekusi karya tersebut bisa sangat personal, sangat subyektif. Untuk itu pada setiap pertunjukannya Creamus selalu menyertakan sebuah ’kertas performance‘, semacam selebaran yang berisi teks puisi dan sedikit kata pengantar. Hal yang diharapkan dapat menumbuhkan ruang diskusi secara terbuka dan memungkinkan terciptanya sebuah relasi manusia yang utuh, yang semoga dapat membimbing Creamus untuk bersentuhan, mengalami dan menyimpan banyak hal ketika perjumpaan itu tidak harus dibatasi oleh status sosial, profesi, usia, kelas, kultur, kulit, agama, berapa jumlah penghasilan perbulan dan sebagainya, namun justru saling berbagi perbedaan dan pada saat itulah penghargaan terhadap manusia menjadi penting dan semakin sangat penting bagi Creamus. Secara sederhana kiranya demikian semangat yang coba kami jaga dan tawarkan. Terima kasih. Salam.



Puisi Performance Creamuspoems; Yoyo jewe dan Bagus Dwi Danto Teks Yoyo jewe dan Inna Hudaya Performer Yoyo jewe, Bagus Dwi Danto,Inna Hudaya, Sono Tatto Road Manager Inna Hudaya>> 081562969500 Email/Blog creamuspoems@yahoo.com - www.creamuspoems.blogspot.com
Jogjakarta - Indonesia

Tidak ada komentar:

Templates by Blog Forum